Kurtubi: Harga Pertalite Harusnya Dekati Premium
Anggota Komisi VII DPR Kurtubi menyerukan agar harga produk baru BBM bernama pertalite mendekati harga premium, bukan pertamax. Dengan penetapan harga mendekati premium, masyarakat judtru diuntungkan dengan kualitas BBM yang baik dan tidak merusak mesin kendaraan.
Hal tersebut disampaikan Kurtubi (dapil NTB), Selasa (21/4), menanggapi rencana Pertamina meluncurkan pertalite pada Mei 2015 nanti. Menurut Kurtubi, dengan diluncurkannya pertalite (ron 90) tidak harus serta merta menghapus premium (ron 88) dari pasaran. Dengan begitu, masyarakat punya banyak pilihan dengan kualitas BBM yang berbeda-beda.
“Kalau pertalite (ron 90) harganya mendekati pertamax, maka sedikit sekali orang yang mau menggunakan ron 90. Tetapi saya himbau kepada pemerintah dan Pertamina, sebaiknya penetapan harga ron 90 ini mendekati premium. Jangan ditempatkan di tengah, antara premium dan pertamax. Ini untuk mendorong rakyat menggunakan bensin yang berkualitas, sehingga mesin kendaraannya bisa lebih awet,” kata politisi Partai Nasdem itu.
Pemerintah sendiri secara bertahap menggeser pasar premium hanya untuk angkutan umum. Menurut Kurtubi, sebaiknya premium memang tidak dihilangkan sama sekali. Bila ada angkutan umum yang tidak suka dengan pertalite, mereka bisa tetap memilih premium. Tapi yang lebih peting lagi, lanjut Kurtubi, konversi BBM ke BBG mesti lebih cepat dilakukan.
“Pengalihan BBM ke BBG penting untuk angkutan umum. Jadi stasiun BBG-nya segera diperbanyak juga converter kit dan bengkelnya. Beberapa stasiun BBG memang sudah dibangun, tapi tidak ada kendaraan yang beli gas, karena tidak dibagikan converter kitnya. Pemerintah masih separuh-separuh melakukan konversi. Angkutan umum kalau pakai gas jauh lebih bagus. Dalam artian pendapatannya akan lebih meningkat karena gas lebih murah dari pada premium meskipun gas tidak disubsidi,” jelas Kurtubi. (mh)/foto:andri/parle/iw.